Penampakan kedua buku yang sama-sama berwarna merah |
Sementara Ghazi bercerita mengenai 'Perseteruan Hidup-Mati Dracula & Muhammad Al-Fatih' yang keduanya tumbuh bersama dan pergi ke jalan yang berbeda ketika sudah dewasa. Novel ini sama seperti Alanna, berseri. Dan baru ada seri satu. Di seri satu ini baru menceritakan Dracula dan Al-Fatih kecil di prolog. Sisanya menceritakan mengenai Sultan Bayazid, leluhur Al-Fatih dan penaklukan-penaklukan kota. Hal menarik dalam novel ini adalah ketika penaklukan kota dan perang. Novel ini bercerita tentang awal mula Perang Salib atau Perang Suci pada awal-awalnya. Maksudku belum mencapai klimaks. Ditulis oleh Sayf Muhammad Isa dan Felix Y Siauw terbitan tahun 2014.
Aku bukan seorang penulis, dan sebagai muslim aku akan membandingkan dengan kepercayaan juga, juga aku akan membandingkan sebagai pecinta tulisan yang bergenre seperti ini.
Aku akan langsung mengatakan lebih menyukai Ghazi, atau Draculesti. Dengan beberapa pertimbangan: Pertama, aku sudah memberitahumu tentang kepercayaan. Alanna bertentangan dengan kepercayaanku, karena ada dewa, sihir dan lainnya. Tapi justru Ghazi akan menambah keimananmu, tentang kegemilangan Islam di masa lalu. Ghazi ini novel fiksi sejarah. Kedua, Alanna ditulis sudah lama sekali. Aku tidak tahu apa ada yang menulis novel bergenre ini dalam satu dekade ini -aku memang tidak mencari tahu, sih- selain Ghazi dan tulisan-tulisan di blognya Om Sayf Muhammad Isa. Ketiga, aku juga tidak tahu apa ada orang Indonesia, orang Islam yang menulis novel bergenre ini selain ini.
Dan hal yang ingin kusampaikan adalah aku bahagia menjadi seorang muslim dan aku bahagia ada banyak muslim yang luar biasa. Aku juga ingin menjadi seperti mereka. Ya, hal yang ingin aku sampaikan adalah banggalah dengan muslimmu, dengan Islammu dan bawalah itu dalam kehidupanmu. Lets be proud of us!
0 komentar:
Posting Komentar