Kau tak pernah, tak pernah mengerti makna sebuah tulisan. Ia bukan hanya kata yang kemudian pergi bersama angin. Ia yang bisa membawamu pergi ke masa lalu. Dan kau tak pernah tau rasa puas setelah membuatnya. Apalagi sampai berhalaman-halaman sms.
Diposting oleh
Hafidlotul Fatimah Ahmad
di
21.12
Peduli?
Label: Fiksi mini, Fiksimini, Nulis, nyobain bikin cerita 0 komentar
“aku peduli sama
kamu”
“dan aku gapernah peduli sama hal itu. Puas?!”
Seketika Rini diam. Dia merasa mungkin dia telah salah
mengucapkan hal itu. Dia masih terdiam disana. Menatap lawan bicaranya,
sementara lawan bicaranya membuang pandangan jauh-jauh. Tak mau mengerti ada
orang yang menunggu dihadapannya. Rini mendekati orang itu dan berbisik pergi.
“sorry for being real”
Rini melangkah perlahan. Orang yang ditinggalkannya
mematung.
Aku ga peduli sama hal itu. Aku ga peduli kamu peduli
sama aku atau engga, satu hal yang aku peduliin adalah aku peduli sama kamu!
Diposting oleh
Hafidlotul Fatimah Ahmad
di
05.05
R lagi
Label: Belajar, ceramah, Motivasi, Nulis, Pengalaman, Rokok 0 komentar
Hai. Tadi aku baru saja pulang dari lomba di smansa, dan
akhirnya kejadian di Cibinong terulang. Lagi, ini semua murni kesalahanku. Kenapa
aku ga belajar. Kenapa.
Oke, sebenernya hal yang mau dibahas bukan itu. Tapi pas
pulang disepanjang jalan aku banyaak banget liat anak-anak remaja, yang
notabene masih usia sekolah bahkan pake seragam sekolah pada nongkrong. Jadi inget
kata akang alumni yang ngisi di kace waktu itu, kata akang itu nongkrong sampe
dimuat di Koran LN. saya lupa namanya, disitu disebutkan: nongkrong is
sitting, talking and generally doing nothing. Ngakak serius sekaligus
miris. And generally doing nothing. Ngapain coba nongkrong-nongkrong gajelas. Mau
dibawa kemana nasib negeri kita? Dimana semangat pemuda yang menjadi napas
bangsa ini?
Oke, kemudian hal yang ingin disorot disini adalah anak-anak
yang nongkrong itu sepanjang jalan yang saya lalui ngerokok. Gasuka. Banget. Oiya
jadi inget tadi pagi juga, pas lagi nunggu di mesjid, di seberang mesjid ada
anak SMA yang lagi ngerokok. Gatau SMA apa soalnya dia pake jaket. Dan bisa
ditebak itu lagi istirahat, disaat anak SMP-SMA yang lain lagi pada berebut
sholat. Astagfirullahaladzim=_=.
Terus, cerita miris lainnya terjadi diangkot. Ketika saya
berangkat sekolah, saya kebetulan seangkot sama anak SMP yang memakai baju
batik SMP almamater saya dulu. Dan tau apa? Asap keluar dari wajah anak itu. Kebakaraaaan..
toloong.. *eh maap*. Anak itu ngerokok, berangkat sekolah dan diangkot
saudara-saudara! Dan rasanya dia masih punya malu soalnya sepanjang jalan
diangkot dia nutupin mukanya. Dan tau apa? Dia angkot itu ada stiker “Larangan
Merokok di Tempat Umum. Perda no.12 th 2009. Yang melanggar maksimal 3hr
kurungan, denda 1jt”. Sepanjang angkot itu saya terus merhatiin anak itu. Berharap
dia nengok ke saya dan saya tunjukin dia stiker itu. Sayangnya sampai dia turun
dia gak nengok-nengok. Yasudah.
Another miris stories *ukhum maksa* masih tentang rokok dan
masing diangkot. Ketika saya masuk angkot, ada 3 anak SMP. Mereka ngerokok. Ada
satu anak yang badannya gak pantes buat jadi anak SMP, harusnya dia udah kelas
XII atau XI atau setidaknya kelas X. selanjutnya kita sebut dia ketua geng. Selain
dia ada dua anak lainnya. Anak yang satu gak ngerokok saat itu. Yang satu lagi
ngerokok, wajahnya sebenarnya wajah lugu. Si ketua ketika saya masuk langsung
membuang rokoknya. Sementara si kecil berwajah seharusnya lugu itu tetap asyik
mengisap rokoknya. Saya terus memperhatikannya. Si ketua mungkin merasa tidak
enak. Kemudian menyuruh si kecil berwajah seharusnya lugu itu membuang rokoknya
yang tinggal seujung jari itu. Tapi si kecil berwajah seharusnya lugu itu
menolak. “Nyaah” (sunda: sayang) katanya.
Ini miris banget. Apa untungnya ngerokok sih, apalagi masih
usia sekolah kan. Cuma ngebebanin orangtua aja. Ada hal lain yang lebih
bermanfaatkan?
Dan darisinilah, saya semakin yakin dan mantap untuk
mengikuti lomba SSC Video Competition. Sejak kejadian diangkot itu, sampai di
sekolah saya langsung menyampaikan pada teman saya. Jujur setiap orang berharap
untuk menang, namun saya setidaknya sudah merasa bahagia karena saya harap
dengan dibuatnya video itu bisa membantu menyadarkan orang lain.
Apalagi pas promote link ke akun-akun twitter antirokok
didudukung banget. Rasanya seneeng banget.
Special thank ya buat akes, riki^^ crew-crew kita.
Makasih juga oya, cucu, ayi, septian^^. Relawan kita.
Ini link-nya kalo mau liat, judulnya “Asingkan Rokok”
>> http:// www.youtube.com/ watch?v=cwUsawZo UZM&feature=you tu.be
Sebenernya ini bukan mau promote juga sih, yaa Cuma mau
share kejadian sesungguhnya yg terjadi disini. Lagipula kangen ngeblog, kangen nulis, kangen ngepost. Mungkin bisa sedikit mengobati selepas tadi hehe^^.
Diposting oleh
Hafidlotul Fatimah Ahmad
di
05.56
Langganan:
Postingan (Atom)