AKU BISAA

“huh..mana bisa dia menang”celetuk seseorang mengejekku. Namaku Hafa,lengkapnya Hafa Nur Khoerani. Aku seorang siswi di SMP BOGOR. Sekarang ini aku duduk dikelas VIII. Aku memang ingin mengikuti lomba “SAINS”. Lomba itu adalah lomba menciptakan sesuatu yang berguna terutama di bidang Sains. Aku memang belum mengetahui hal-hal tentang sains karena aku termasuk anak baru. Makannya wajar saja kalau salah satu dari temanku berkata begitu.
Sebenarnya lomba itu diadakan tingkat sekolah,tapi begitu spesial. Aku yang tak terlau suka juga sampai ingin ikut. Walaupun hadiahnya tak seberapa,tapi lomba ini dapat menunjukkan bahwa aku juga bisa membuat sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Aku yakin dalam waktu satu bulan aku dapat membuat sesuatu.

***
“Hah??adik kecilku mau jadi ilmuan??”kata Kak Nazwa.
“bukan,bukan ilmuan Kak Nazwa. Aku mau ikut lomba Sains”jawabku.
“O…”
“Ya udah deh,aku berangkat dulu ya,Kak. Assalamu’alaikum…”
“Wa’alaikum salam, hati-hati”
Kak Nazwa adalah kakakku satu-satunya sekarang ia duduk di SMA kelas XII jurusan IPA. Aku memang tak begitu suka IPA atau SAINS,makannya kakakku terkejut ketika aku bilang mau ikut lomba. Sekarang aku akan ke sekolah . Sekolah?ya,aku mau belajar atau mungkin hanya melihat-lihat orang yang sudah ataupun sedang membuat karyanya. Kan lumayan tuh buat nyontek…
***
Di Sekolah…
“Wah…”
Karyanya bagus-bagus sekali,apa aku juga bisa seperti itu???
“Hei ”salah seorang mengejutkanku.”lagi ngapain??”lanjutnya.
“ehh.. Rafa enggak gak ngapa-ngapain kok..”jawabku.
“kamu mau nyontek ya…”lanjutnya
“i..iya”
Tiba-tiba seseorang memanggilnya dari kejauhan.
“o iya udah ya..dah..”kata Rafa
Ia bergegas lari menuju orang itu. Rafa,adalah teman sekelas bahkan satu bangku denganku. Ia juga sering ke sekolah untuk latihan Volley karena sebentar lagi ia akan ikut lomba Volley. Beda denganku ia suka dengan semua pelajaran,jadi tak aneh kalau dia selalu dapat juara. Tapi,kali ini ia tak mau ikut lomba Sains itu. Mungkin karena bentrok dengan latihannya. Tapi,menurutku buat dia sih,seminggu juga cukup. Ah..entahlah itu urusan dia bukan urusanku.
Sudah puas aku melihat-lihat karya orang yang bagus itu. Akupun istirahat sebentar. Lalu..
“hei…”kata Rafa
“oh..udah selesai latihannya..??”jawabku
“iya,o iya kamu jadi ikutan lomba itu??”
“iya”
“ok,semoga menang ya…”
“iya,kamu juga..”
***
Lomba itu tinggal dua minggu lagi,sebenarnya aku sudah punya rancangan . Tapi,aku masih ragu-ragu. Apa aku bisa melakukannya? Aku juga belum mendaftar karena harus beserta alat atau barang penemuannya. Semoga saja dalam waktu dekat ini aku bisa membuatnya. Tiba-tiba…
“kamu kenapa kok ngelamun aja,ntar di samber lo..”kata Kak Nazwa
“eh..enggak,ngak kenapa napa kok..”
“mikirin lomba itu ya…
Santai aja jangan stress kakak yakin kamu bias kok…”
“iya Kak,makasih”
“ya udah,Kakak pergi dulu ya…
Jangan dipikiriin terus..”
Lalu Kak Nazwa pergi. Aku menyalakan i-podku,untuk refreshing. Tapi,kai ini aneh lagunya tak seperti biasanya. Padahal,biasanya aku mendengarkan lagu ini. Lagu ini membuatku semangat lagi, judulnya PASTI BISA . semoga bisa…
***
“hei..bangun,kamu kan sekolah..”kata kak nazwa
“iya..iya”jawabku sambil menengok jam bekerku.”hah?? astagfirullahhaladzim..” sudah jam setengah tujuh??. Aku bergegas mandi lalu sarapan.
“kak,berangkat dulu ya,.. assalamualaikum?”
“waalaikumsalam,hati-hati ya..”
***
Di sekolah…
Aku langsung masuk kelas. Oh…sudah ada gurunya…
“hafa,kamu terlambat ya,sana berdiri di depan koridor!!!”kata Bu Mega
“maaf Bu,tapi..”
“gak ada tapi-tapi-an cepat!!!”
Akupun pergi ke sana. Wah…ternyata bukan Cuma aku yang di hukum,disana juga ada Rafa. Akupun menyapanya.
“hai,raf terlambat juga??”tanyaku memulai pembicaraan
“i..iya,kamu kenapa bisa terlambat,biasanyakan kamu datang paling awal..??”jawabnya
“ngak kok,kemarin aku tidur kemalaman karena mikirin lomba sains itu,kamu sendiri kenapa terlambat??”balasku
“sama,aku juga mikirin lomba volley soalnya aku …”
“hei,rafa!!hafa!!”tiba-tiba Bu Mega memanggil kami
“i..iya Bu”jawabku sambil menuju Bu Mega
“kalian boleh masuk,jangan diulangi lagi!!”
“terimakasih Bu”jawab kami hamper bersamaan
Kamipun masuk kelas dan memberhentikan pembicaraan yang belum selesai tadi karena sudah masuk kelas. Kami takberani ngobrol di kelas,apalagi pelajaran Bu mega,wah.. bisa-bisa di hokum lagi.. jadi kami melanjutkannya nanti saja istirahat..
***
Istirahat..
“rafa…”panggilku
“eh..kamu kenapa??”tanyanya
“pembicaraan yang tadi..”
“o..ngak ada apa-apa kok,bukan hal penting, o iya,nanti kamu datang ya..hari sabtu aku lomba volley!!”
“tapi..aku gak bisa kalau hari sabtu,maaf ya.. aku kasih do’a deh supaya menang,!!”
“iya deh gapapa”
Lalu kami menuju kantin beli mie ayam dan tidak melanjutkannya lagi. Kalau hari sabtu aku gak bisa datang soalnya aku mau bikin alat untuk lomba SAINS ,semoga saja Rafa menang dan aku juga dapat juara…
***
Hari sabtu…
Hari ini aku harus membuat alat penemuanku,karena hari Minggu paling lambat dikumpulkannya. Hari Minggu??ya,karena hari Senin akan ketahuan olah yang lain dan,bisa-bisa dicontek. Sebenarnya orang yang menyontek mendapat sanksi gak boleh ikutan lomba, tapi aku beruntung gak ada yang tau kalau aku nyontek karya mereka. Tapi,aku gak akan bikin mirip pasti ketahuan dong kalau mirip banget..
Sekarang aku harus bikin alat penemuanku dengan serius. Bahan,alat,cara,sketsa,dan cemilan semua sudah lengkap aku harus bikin dan harus jadi sekarang juga!!
Huh…
Akhirnya selesai juga,jam menunjukan pukul 12.00. Apa aku terlalu lama membuatnya ya?? Ah..entahlah yang penting mesin ku sudah siap. Aku menyalakan i-pod ku dengarkan lagu,dan.. Rafa iya,aku harus menelponnya,ia pasti sudah selesai bertanding. Tapi,handphone nya tidak aktif .aku langsung lari menuju rumahnya.. tapi,tak ada siapapun. Aku pergi ke tempat ia bertanding,tapi cukup jauh,jadi aku pulang dulu,ganti baju dn minta izin Kak Nazwa baru berangkat.
***
Kebetulan, dijalan ada Kak Nazwa mau pulang dari warung..
“kak..kak nazwa”kataku
“iya..,eh ilmuanku,gimana udah bikin mesin masa depan??”tanyanya
“udah kakak,ada di rumah,kak kan sekarang rafa lomba,aku..”jawabku
“hah??kenapa kamu gak bilang,ayo cepat kita kesana!!”kata Kak Nazwa sambil menarik tanganku
Kak Nazwa tau kalau Rafa itu sahabatku,makannya ia buru-buru kesana,takut Rafa marah sama aku,lagian Kak Nazwa juga udah nganggep Rafa itu adiknya sendiri. Jadi kak Nazwa buru-buru kesana deh.. lumayan gak usah ongkos,naik motor aja sama Kak Nazwa. Oke Kak,lets go..
***
Di perlombaan…
“hah??rafa kalah??”
Iya, Rafa kalah dengan lawannya saat semi final. Tapi ia tak terlalu sedih,padahal kalau aku jadi dia aku sedih sekali,apa dia punya rencana???atau dia sudah merencanakannya??entahlah..
“rafa..”panggilku
“iya”jawabnya dengan gembira sambil meghampiriku.
“maaf ya,aku gak bisa datang jadinya kamu kalah deh..”
“iya gak papa kok,kalau ada kamu aku malah gak bisa masuk semi final..”
“ya udah,sekarang kita rayain kemenangan rafa aja..”kata Kak Nazwa
“iya,gimana kalau di rumah rafa kan biasanya kalau ada apa-apa di rumah rafa mulu..??”jawabku
“ja..jangan,jangan di rumahku deh..”
“ya udah di rumah kita aa sebagai ucapan minta maaf karena gak nonton pertandingan”kata Kak Nazwa
Semua setuju dan bergegas ke rumahku. Rafa tidak menunjukan rasa kecewa sama sekali. Kalau begitu kamipun tak merasa bersalah. Tapi,aku heran kenapa tidak di rumah Rafa saja,bukannya gak boleh di rumahku,boleh-boleh aja sih.. tapi,biasanya kalau ada apa-apa kan di rumah Rafa dan bahkan biasanya dia yang minta di rumahnya,kok sekarang gak boleh ya??ada apa??ah..entahlah…
***
Hari minggu …
Aku pergi ke sekolah untuk menyerahkan hasil karyaku. Disana juga ada Rafa tapi aku tak tau apa yang dilakukannya,setauku hari itu tak ada latihan volley,apa mengambil sertifikat??sepertinya tudak,ia tidak masuk ke kantor atau bertemu dengan pelatih volley,sebenarnya apa yang ia lakukan ya??ia membawa sesuatu yang besar tapi bukan bola volley,ah..sudahlah sebaiknya aku cepat mendaftarkan karyaku ini sebelum pendaftarannya ditutup,disana aku bertemu Rafa
“rafa kamu ngapain disini??”tanyaku
“ngak kok Cuma jalan-jalan aja”jawabnya
Aku kurang percaya dengan jawabannya itu,tapi Rafa selalu jujur kok.
“o iya nanti kamu datang ya hari minggu depan,soalnya pengumumannya minggu depan”
“ok”jawab Rafa
“beneran??”
“iya,aku kan baika gak mau balas dendam..”
“ya udah,makasih ya..”
Lalu kami pulang karena rumah kami jalannya searah,bahkan satu kampung.
***
Hari minggu depan..
Jam delapan tepat,aku sudah berada di sekolah. Tapi,Rafa belum juga datang padahal pengumumannya sudah di mulai… mungkin dia lupa atau dia mau balas dendam padaku..
Satu demi satu nama disebut mulai dari juara harapan tiga,harapan dua,harapan satu,dan saat juara tiga
“juara tiga Hafa Nur Kharisma”huh… mungkin aku tak akan dapat
“juara dua Annisa Nur Fatimah”sudah kuduga tak akan ku dapat
“maaf ,kami ralat juara dua Hafa Nur Khaerani”
“alhamdulillah”kataku bersyukur
Aku segera naik keatas pnggung untuk mengambil hadiahnya.
“dan,juara satu adalah Rahma Assyifa”
Benarkah??itu Rafa?? Benar yang naik ke atas panggung adalah Rafa .
Sehabis naik panggung…
“rafa..”panggilku
“iya,o iya maaf ya aku gak ngasih tau kamu kalau aku ikut lomba ini soalnya kalau aku bilang kamu bakalan pesimis..”katanya
“o..berarti waktu kemarin..”kataku
“iya kemarin aku larang kalian ke rumahku karena rahasia ku bisa kebongkar ,terus maaf ya kemarin aku juga bohong sama kamu aku bilang jalan-jalan aja padahal aku nyerahin karyaku..”katanya memotong pembicaraan ku
“oke deh…lain kali jangan motong kalau aku lagi ngomong ya..”jawabku
“iya..iya sekarang kita ke rumahku yuk..”ajaknya
Lalu kamipun menuju kerumahnya,disana sudah ada Kak Nazwa..
“kak…”kataku
“selamat ya.. adik-adik kakak hebat-hebat”jawabnya
Lalu kamipun mengobrol dengan hati riang,sangat riang. Nah,teman-teman aku dan Rafa juga bisa,kalian juga bisa,ingat AKU BISA